Mass Rapid Transport.. byuh..
Pengurangan subsidi BBM dengan alasan agar masyarakat menggunakan angkutan umum sepertinya masih menjadi mimpi di Indonesia..
Bukannya tidak mendukung program pemerintah dengan menghemat bahan bakar fosil.. tetapi pemerintah harus realistis dalam menjalankan program angkutan umumnya!!
Siapkan semua sarana dan prasarananya, jalankan menejemennya dengan baik, rawat asetnya. Jika semuanya sudah siap dan masyarakat tidak bisa mengatakan ‘tidak’ untuk menggunakan angkutan umum baru berlakukan aturan tersebut…
Masyarakat cenderung untuk berhitung (kecuali yang kepepet) dalam menggunakan angkutan umum.
Dari segi waktu, jika lamanya waktu perjalanannya selisih jauh dengan menggunakan kendaraan pribadi, mungkin akan ada kecenderungan menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi kemudian di saat bekerja harus melakukan kegiatan ke luar kantor, dari satu tempat ke tempat lainnya.
Dari segi biaya, jika biaya yang dikeluarkan hampir sama dengan menggunakan angkutan umum, mungkin akan ada kecenderungan biaya bulanan tersebut dialihkan untuk kredit sepeda motor.
Dari segi mobilitas, kegiatan yang membutuhkan
Read the rest of this entry »
Semestinya Subsidi BBM Ke Pejabat Yang Dicabut!
Exactly!! Semestinya Subsidi BBM Ke Pejabat Yang Dicabut!
Kenapa?
Pejabat Eselon I rata-rata menggunakan kendaraan kelas atas seperti Alphard, Camry, Harrier, Fortuner, E-Class dan yang setara. Pejabat Eselon II rata-rata menggunakan kendaraan kelas menengah Innova dan sejenisnya. Kendaraan berupa kendaraan pribadi maupun dinas dengan kapasitas mesin diatas 2.000cc.
Sebagai pejabat, eksekutif, legislatif, yudikatif, mereka semua mendapatkan kendaraan dinas yang BBM-nya dibiayai oleh pemerintah. Jumlah anggaran biaya transportasi yang dibayarkan oleh pemerintah ke mobil dinas itu juga sering terlihat tidak masuk akal.
Kenapa pemerintah mensubsidi kendaraan dinas dengan kapasitas besar, tetapi malah mengurangi subsidi kendaraan pelaku ekonomi yang akan berefek vital ke seluruh kehidupan masyarakat?
BBM naik, tidak masalah bagi pejabat! BBM naik, bagi pelaku ekonomi akan sangat memberatkan tidak hanya bagi pelaku ekonominya saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia akan merasakan kenaikan seluruh lini kehidupannya.
Bahan Bakar Sepeda Motor Tidak Disubsidi Lagi?
Omigot!! Apalagi kebijaksanaan pemerintah ini!!
Wacana Pemerintah cq. Pengambil Keputusan di Indonesia untuk menahan defisitnya kas negara sepertinya sudah mulai putus asa.. darimana lagi mendapatkan masukan kas negara, pos mana lagi yang bisa ditahan agar kas negara tidak defisit..
Hanya untuk menghambat pertumbuhan jumlah sepeda motor dengan alasan bahwa bahan bakar sepeda motor memaksa pemerintah harus men-subsidi lebih besar.
Ini wacana yang arogan!
Pemerintah hanya mau gampangnya saja menahan pengeluaran tanpa memikirkan efek-efek yang akan terjadi di masyarakat!
Pengusul dan Pengambil Keputusan sepertinya tidak pernah merasakan apa yang terjadi di akar rumput! Ya, mereka taunya naik mobil 2.000cc ke atas dengan tipe terbaru dan tidak pernah membeli BBM.
Jangan lupa! Kebijakan bahan bakar terutama bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari sangat krusial, sekalipun keputusan itu adalah menurunkan harga bahan bakar..