Review AXIOO PICO DJJ615
Review AXIOO PICO DJJ615
Beberapa kali saya merasakan memiliki laptop, diantaranya Toshiba Tecra series, Compaq, Toshiba A135 dan terakhir ini saya membeli Axioo Pico DJJ615 berwarna putih.
Pertimbangan mengapa saya membeli netbook, sedangkan di rumah dan di tempat kerja sudah ada PC Desktop dan ada laptop Toshiba A135, Pico ini saya beli dengan maksud untuk mempermudah mobilitas dan berinternet, karena saya mencanangkan tahun ini adalah tahun internet bagi saya.
Sengaja saya tidak membeli netbook dengan teknologi terakhir yang sudah menggunakan prosesor Atom N280, baterai 6 sel dan sudah tertanam modem HSDPA, karena memang saya tidak membutuhkan computer yang berkinerja tinggi.
Paket
Spesifikasi yang saya dapatkan hampir sama dengan netbook-netbook lainnya yang sekelas, yaitu : Processor Intel Atom N270, Hardisk 250 Gb, RAM 1 Gb, WebCam, 3 port USB, 1 port modem, 1 port LAN, port untuk presentasi menggunakan proyektor dan sudah termasuk Windows XP Home SP3.
Dalam paket pembelian saya dapatkan 1 unit PC, 1 set kabel charger berwarna putih, 1 CD driver, kabel telepon, buku garansi, buku manual, tas Axioo dan flashdik Visipro.
Kelebihan
Kelebihan Pico yang saya gunakan sebagai dasar untuk membeli adalah
- Tergolong berharga lebih terjangkau. Dengan spesifikasi yang lebih tinggi dari pesaingnya, Axioo ini berharga cukup murah.
- Kapasitas hardisk yang 250 Gb lebih tinggi dari merk lain yang rata-rata maksimum 160 Gb.
- Ringkas dan pusat layanan servis berada di dekat rumah
Pico Putih ini saya dapatkan dengan harga kurang dari 4 juta rupiah dengan bonus flashdisk Visipro kapasitas 4 Gb, sementara untuk merk lainnya berharga lebih mahal sekitar 700 ribu sampai 2,5 juta. Berharga lebih terjangkau mungkin karena Axioo adalah produk local. Inipun saya agak sedikit keki, karena seminggu setelah saya membeli, harga Pico di bhinneka.com sudah tinggal 3,39 juta walaupun harga di Denpasar belum turun sampai segitu.
Kemampuan secara umum saya pikir standar, sama dengan netbook-netbook lainnya dengan spesifikasi yang sama. Yang jelas saya sudah mencoba menggunaka CorelDRAW X3 dan Photoshop CS 8.0 dengan penggunaan standar, processor Atom dapat mengimbanginya.
Kekurangan
Kekurangan yang saya dapatkan setelah menggunakan AXIOO DJJ615 ini antara lain :
- Tombol klik pada touchpad yang tidak nyaman.
- Kompabilitas WiFi untuk menangkap sinyal hotspot yang lebih rendah
Tombol klik pada touchpad yang lebih keras, sehingga menyebabkan jari manis tangan kanan saya nyeri setelah beberapa lama saya gunakan. Hal ini tidak terjadi pada saat saya menggunakan beberapa laptop berlayar lebih lebar milik saya sebelumnya yang saya gunakan sehari-hari. Saya biasa jika menggunakan laptop tidak menggunakan mouse dan menggunakan touchpad dengan satu tangan saja, kecuali kalau memang terpaksa menggunakan mouse atau terpaksa menggunakan dua tangan.
Untuk mengaktifkan WiFi, saya harus menekan tombol Fn+F3. Receiver WiFi untuk menangkap sinyal hotspot yang lebih rendah daripada laptop-laptop saya sebelumnya. Ini saya bandingkan dengan Toshiba A135 saya, di Toshiba A135 sinyal hotspot milik RS Prima Medika yang berada di belakang rumah dapat terdeteksi, sedangan di Pico tidak.
Selain itu, fasilitas WiFi dengan software Ralink bawaan Pico juga kurang kompatibel dengan peralatan akses poin atau router. Pico ini tidak dapat mendeteksi akses poin Allied Telesyn APR16 yang saya pasang di ruang kerja saya.
Dengan router TP-Link TL-WR542 yang saya pasang di Toshiba A135, Pico tidak bisa langsung terkoneksi, setelah beberapa kali mencoba akhirnya bisa terkoneksi dengan sempurna dalam WLAN dan bisa saling bertukar data dan akses internet. Beberapa hari kemudian saya mencoba dengan cara yang sama dan setingan yang tidak berubah, tidak berhasil.
Hal ini juga terjadi saat saya berkunjung ke Bali Orange Communication (BOC), pada kunjungan pertama Pico dapat terkoneksi dengan baik dan profil WiFi BOC ini saya simpan. Pada kunjungan kedua, WiFi tidak bisa mendeteksi tetapi setelah di restart baru bisa terkoneksi tetapi dengan membuat profil baru.
Untuk mengimbangi kekurangan dari Axioo Pico ini, saya akhirnya selalu membawa LinkSys WUSB54G yang lebih kompatibel.
Kemudian yang bagi saya rada aneh adalah tombol untuk menambah dan mengurangi. Secara umum tombol untuk menambah (+) berada di sebelah kanan, dan tombol mengurangi (-) berada di sebelah kiri. Di Pico ini saya menemukan tombol menambah volume (Fn+F5) dan menambah brightness (Fn+F7) ada di sebelah kirinya yaitu tombol Fn+F6 dan tombol Fn+F8, sehingga saya sering melakukan kesalahan.
Tombol lainnya yang membuat saya kagok adalah tombol titik dua (:) yang berada di sebelah kiri huruf Z dan tombol tanda tambah (+) yang berada di bawah tombol backspace. Tombol lainnya masih bisa dimaklumi karena memang Pico ini adalah Ultra Mini Personal Computer (UMPC).
Kesimpulan
Secara umum Axioo Pico DJJ615 ini cukup layak pakai.
Kekurangan yang paling terasa saya alami adalah tidak kompatibelnya WiFi dengan semua merk produk yang menurut saya “hare gene kok masih ada fasilitas umum yang nggak bisa diakses dengan mudah.”
Kekurangan lainnya adalah nyerinya jari saya karena tombol touchpad yang kurang nyaman.
Anjuran saya, sebelum membeli kalau bisa cobalah seluruh fasilitas yang ada, terutama fasilitas yang jelas-jelas dibutuhkan