Penipuan SMS, Semakin Canggih atas Nama Operator

trimartono1

tulisan di bawah ini saya dapatken dari mailinglist baliblogger, kebetulan di pda saya masih tersisa sms yang berisikan topik yang sejenis…

jadi saya postingkan saja sekalian sms tersebut di blog ini

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/01/02154659/semakin.canggih.atas.nama.operator

Penipuan SMS, Semakin Canggih atas Nama Operator

Senin, 1 Desember 2008 | 03:00 WIB

Perkembangan teknologi seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Ibarat uang yang selalu memiliki dua keping, pasti ada sebagian orang yang memanfaatkannya untuk hal-hal negatif.

Kita mungkin terbiasa mendengar adanya metode penipuan menggunakan pesan layanan singkat (SMS) yang menjanjikan hadiah, dikirim menginformasikan bahwa penerima memenangi undian dan diminta menghubungi nomor telepon tertentu. Pada saat menghubungi nomor tersebut, korban diminta memberikan informasi rekening bank beserta nomor pin, atau diminta untuk mentransfer uang ke rekening tertentu dengan dalih sebagai pajak undian atau biaya administrasi.

Biasanya SMS dikirim menggunakan nomor prabayar dan nomor tujuan dipilih secara acak. Format SMS dibuat sedemikian rupa sehingga pengirim seolah-olah adalah penyelenggara undian, atau pihak operator telepon.

Metode pengiriman SMS yang digunakan untuk penipuan seperti ini sudah maju selangkah. Pelaku penipuan sudah bisa mengirimkan SMS dengan mengganti informasi pengirim, dikenal dengan istilah sender masking. Informasi pengirim yang muncul adalah nama operator, dan formatnya sama dengan SMS resmi yang dikirim operator tersebut. Hal ini membuat penerima percaya bahwa pengirim SMS itu adalah operator.

Layanan luar negeri
SMS yang dikirim meminta penerima menghubungi nomor telepon tertentu untuk mengurus pengambilan hadiah. Saat nomor telepon tersebut dihubungi, penerima telepon mengaku sebagai call center, dan menawarkan akan mentransfer hadiah ke rekening bank.

Ada beberapa hal yang janggal. Petugas yang seharusnya memiliki akses ke data pelanggan ternyata tidak bisa mengetahui nama lengkap pelanggan kendati sudah mengetahui nomor telepon pelanggan tersebut. Bahkan, saat saya mengaku bahwa nomor telepon saya bernomor 081668xxxx, petugas mengatakan bahwa nomor saya terdaftar di Jawa Timur, padahal seharusnya di Yogyakarta.

Secara teknis, mengirimkan SMS dengan mengganti informasi pengirim tidak mudah untuk dilakukan. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengganti informasi pengirim menggunakan nama tertentu.

Cara pertama adalah bekerja sama dengan operator. Hal ini sering dilakukan perusahaan jasa pengiriman SMS yang biasanya mengirimkan SMS promosi. Namun, prosedur ini cukup rumit dan tidak murah. Ada prosedur administratif yang harus dilakukan dan harganya lebih mahal dari harga SMS normal. Selain itu ada biaya pendaftaran untuk mengubah informasi pengirim. Prosedur administratif yang harus dilalui membuat penipuan dengan cara ini hampir tidak mungkin dilakukan.

Cara kedua, menggunakan jasa layanan SMS di luar negeri. Cara ini jauh lebih mudah karena pendaftaran bisa dilakukan secara online, dan kemudian membayar deposit. Tidak perlu melewati prosedur administratif. Tak lama kemudian fasilitas pengubahan informasi pengirim siap digunakan.

Harga yang ditawarkan lebih murah ketimbang melakukan kerja sama langsung ke pihak operator. Tidak heran, sebagian perusahaan layanan SMS di Indonesia memilih menggunakan layanan dari luar negeri ini untuk mengirimkan SMS iklan ke pelanggan di Indonesia kalau mereka membutuhkan fasilitas penggantian informasi pengirim.

Pengubahan informasi
SMS dengan pengubahan pengirim ini hanya bisa dikirimkan kepada pelanggan seluler berbasis GSM, dan tidak bisa dikirimkan kepada pelanggan seluler berbasis CDMA. Pengiriman SMS dengan pengubahan informasi pengirim ini mulai marak setelah ada banyak situs di internet yang menawarkan jasa ini, umumnya berbasis di negara-negara Afrika Selatan, India, dan Rusia.

Pihak operator telepon seluler telah berupaya mengurangi kemungkinan adanya SMS penipuan seperti ini, dengan melakukan blok terhadap SMS yang dikirim dari server di negara tertentu. Namun, belakangan baru diketahui bahwa layanan serupa juga sudah mulai tumbuh di negara lain.

Minggu lalu sebagian pelanggan Indosat menerima SMS penipuan yang berkedok acara Poin Plus-plus. Kebetulan Indosat baru melaksanakan pengundian Poin Plus-plus ini. Informasi pengirim yang terbaca pada SMS adalah INDOSAT, sama dengan SMS yang dikirim dari sistem milik Indosat seperti jika menginformasikan jumlah tagihan. Tidak heran kalau penerima SMS percaya bahwa SMS tersebut benar-benar dari Indosat.

Lepas dari cara mana yang digunakan untuk mengirimkan SMS penipuan ini, ada hal menarik yang bisa dicermati. Bahwa seseorang bisa mengirimkan SMS mengatasnamakan operator, dikirim melalui jaringan milik operator tersebut, kepada pelanggan operator tersebut.

Meski secara teknis tidak mudah dan murah, sebaiknya operator bisa berupaya sekuat tenaga memperkecil terjadinya penipuan seperti ini. Kalaupun sampai terjadi, diharapkan operator segera menangani dan menghentikan supaya tidak terlalu banyak pelanggan yang menerima SMS tersebut.

Upaya blok
Tentu kita semua maklum, jumlah SMS per hari yang harus disalurkan oleh operator seluler tidak sedikit. Salah satu operator menyatakan jumlah SMS per hari bisa mencapai 200 juta SMS. Namun, jumlah SMS yang masuk dari luar negeri tentu jauh lebih sedikit dari jumlah keseluruhan SMS. Untuk kasus ini, proses filter hanya perlu dilakukan terhadap SMS yang datang dari luar negeri, dan yang menggunakan informasi pengirim bukan angka, tetapi teks.

Apabila ada SMS dari server luar negeri menggunakan nama operator sebagai pengirim, bisa dipastikan SMS tersebut adalah penipuan. Operator pasti akan mengirimkan SMS dari sistemnya sendiri, tidak perlu mengirimkan SMS dari server di luar sistemnya.

Selain itu, jika ada laporan SMS penipuan semacam ini, seharusnya operator langsung berupaya melakukan blok terhadap server pengirim dengan segala sumber daya yang ada. Pada sistem pasti tercatat IP Address server pengirim setiap SMS yang masuk dari luar sistem operator. Untuk kasus penipuan kepada pelanggan Indosat minggu lalu, paling tidak selama 7 hari pelaku penipuan bisa mengirimkan SMS kepada pelanggan Indosat. Waktu tanggap atas kejadian seperti ini seharusnya bisa jauh lebih singkat.

Kejadian minggu lalu kebetulan menimpa pelanggan Indosat. Seorang teman yang menggunakan operator lain pernah mengalami kejadian dan modus yang sama. Kasus penipuan ini secara teknis bisa terjadi di semua operator. Pengguna harus berhati-hati dan tidak terlalu cepat bergirang hati jika mendapat informasi menang undian. Lakukan pengecekan dengan menelepon call center resmi milik operator.

Nomor telepon call center yang diinformasikan pada SMS penipuan biasanya menggunakan nomor telepon operator CDMA yang formatnya seolah seperti telepon PSTN, diawali dengan kode area. Pengungkapan kasus penipuan seperti ini sangat mungkin dilakukan kalau koordinasi antaroperator terkait bisa dilakukan dengan baik. Demikian juga koordinasi dengan kepolisian dan perbankan.

Sebagai pengguna layanan seluler di Indonesia, seharusnya kita berharap layanan yang kita gunakan berfungsi dengan baik dan aman. Jangan sampai operator hanya fokus mengirimkan sebanyak-banyaknya SMS promosi (bisa dikategorikan sebagai spam), tetapi tidak mampu memfilter SMS penipuan yang mengatasnamakan operator.

Valens Riyadi Pengguna Layanan Indosat

If you enjoyed this post, please consider to leave a comment or subscribe to the feed and get future articles delivered to your feed reader.

Comments

Iya benar sekali, teknologi sudah semakin canggih sehingga para penipu pun semakin hebat dalam mengibuli para korbannya. Dalam hal ini, harusnya para operator seluler bisa bertindak cepat untuk mengatasi penipuan2 terhadap pelanggan mereka.
Bahkan sampai saat ini (bulan Maret 2009) masih ada juga penipuan dengan modus yang sama yaitu dengan sms yang mengatasnamakan dari INDOSAT dan informasi pengirim nya juga INDOSAT. Sehingga korban percaya bahwa itu adalah benar dari operator. Berarti sudah lebih dari tiga bulan operator seluler seperti INDOSAT masih tidak menanggapi kasus ini.
Kalau begini terus, udah pasti nama baik operator itu sendiri juga akan rusak dan menjadi jelek di mata para pelanggannya. Karena bisa saja mereka tetap berasumsi operator tersebut yang telah menipu dan kalaupun tidak, operator itu tidak bertanggungjawab atas keamanan dan kepercayaan pelanggannya.
Saya sebagai pelanggan indosat (selama 5 tahun) yang menjadi korban merasa sangat kecewa terhadap indosat sendiri yang masih membiarkan kami sebagai pelanggan terus menjadi korban.
Apa anda mau pelanggan anda berpindah ke operator lain??

[…] sms berantai seperti ini kayaknya lagi ngetren yak ? ane jadi mikir, konter2 pulsa tuh pada untung gede kalo […]

Leave a comment

(required)

(required)