Laptop Murah untuk Pendidikan Segera Masuk Indonesia
Meski proyek satu laptop setiap anak atau one laptop per child (OLPC) belum menyentuh Indonesia, mulai tahun ini laptop murah yang khusus dibuat untuk mendukung kegiatan belajar mengajar akan masuk ke Indonesia. Laptop yang dikembangkan Intel dengan nama Classmate PC ini mirip dengan laptop yang dikembangkan Profesor Negroponte dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT).
Didesain untuk anak-anak dan remaja, Classmate PC dibuat ringan kurang dari 2 kilogram dan dilengkapi jinjingan sehingga mudah ditenteng ke mana-mana. Seukuran laptop 12 inci yang beredar di pasaran, Classmate PC hanya dilengkapi layar warna 7 inci dengan resolusi maksimum 800 x 480 piksel. Menggunakan prosesor Intel Celeron M 900 megahertz, memori 256 megabait, dan penyimpan berbasis flash memori 1 gigabait, Classmate PC mendukung sistem operasi Windows maupun Linux. Classmate PC juga dilengkapi kartu koneksi nirkabel untuk terhubung ke jaringan internet.
Leighton Phillips, manajer program World Ahead Intel Asia Pasifik, menyatakan Classmate PC dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan di negara-negara berkembang dengan harga terjangkau. Produk ini merupakan salah satu hasil pengembangan divisi bisnis Intel, Emerging Market Product Group, selain komputer sejenis namun berbentuk desktop. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Intel Media Camp di Lembang, Bandung, yang berlangsung 1-3 Maret 2007.
Intel akan mendonasikan 100 ribu laptop dan PC desktop tersebut. Ini merupakan bagian dari program World Ahead yang dicanangkan Intel untuk berkontribusi dalam pendidikan di tingkat dasar dan menengah mulai dari SD hingga SMA. Sebanyak 32 ribu diantaranya akan didistribusikan di kawasan Asia Pasifik secara cuma-cuma, termasuk Indonesia. Meski untuk saat ini hanya tersedia melalui program donasi, ada kemungkinan Classmate PC akan dikomersialkan. Phillips menambahkan, saat ini ongkos pembuatan sebuah Laptop PC sekitar 300 dollar AS dan sampai akhir tahun 2007 mungkin akan menembus 200 dollar AS.
“Kita akan lihat seberapa besar efektivitasnya. Kalau berhasil mungkin akan dikomersilkan,” ungkap Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia pada kesempatan yang sama. Budi menyatakan Indonesia telah masuk dalam daftar negara penerima donasi tahun ini meski masih dalam pembicaraan dengan Departemen Pendidikan Nasional. Ia masih engan menyebut berapa jumlah PC yang akan didonasikan ke Indonesia dan ke mana saja akan didistribusikan.
Program donasi komputer dilakukan sejalan dengan training dan pelatihan guru-guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam dunia pendidikan yang digarap dengan program Intel Teach. Intel berencana memberikan akses pelatihan memanfaatkan teknologi informasi kepada 10 juta guru dalam lima tahun ke depan. Saat ini sudah ada 3,5 juta guru dari 35 negara yang memperoleh pelatihan memanfaatkan teknologi informasi di kelas. “Karena kami mengintegrasikannya ke dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus dilatih begitu juga siswanya,” kata Budi.
Selain itu, di beberapa negara yang telah menjalankan program ini, Intel juga menyiapkan content e-learning berbasis web yang diberi nama Skoolie. Dalam program World Ahed, Intel memang fokus pada empat area, yakni daya akses, ketersediaan koneksi, pendidikan, dan konten.
Untuk mendukung infrastrukturnya, Intel menyediakan jaringan WiMax seperti yang telah diimplementasikan di Thailand atau Vietnam sejak dua tahun lalu. Indonesia termasuk ketinggalan dalam implementasi ini. Menurut Budi, kesiapan pemerintah merupakan kunci utamanya agar program semacam ini bisa berjalan sebab Intel tidak akan menjalankan programnya kecuali dengan dukungan penuh pemerintah di negara bersangkutan.
Ia mengatakan, Thailand selalu menjadi pilot project karena begitu ada tawaran langsung membuat rincian kebutuhan dan siap mendukung sepenuhnya, dari kebijakan maupun program. Di Indonesia, lanjutnya, kami sudah dari dua tahun yang lalu menawarkannya, namun sampai sekarang masih dibicarakan. Kita lihat saja apakah program donasi PC dan Intel Teach bisa berjalan di Indonesia tahun ini.
http://www.kompas.co.id/ver1/Iptek/0703/04/201256.htm
If you enjoyed this post, please consider to leave a comment or subscribe to the feed and get future articles delivered to your feed reader.
Comments
No comments yet.
Leave a comment