INTEL dan USAID Berkomitmen Mengembangkan Akses Teknologi Indonesia
1,5 Juta Dollar akan Dikucurkan dalam waktu tiga tahun dalam bentuk kerjasama pemerintah dan swasta untuk mengembangkan program Intel Teach di Indonesia.
Intel dan United States Agency for International Development (USAID) bekerjasama untuk mengembangkan akses dan penggunaan teknologi komunikasi (ICT) di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Kedua organisasi tersebut hari ini menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk meningkatkan penggunaan ICT di bidang pendidikan di Indonesia dalam jangka waktu tiga tahun, dengan kolaborasi senilai 1,5 Juta Dollar Amerika yang bertujuan untuk mengembangkan program Intel(r) Teach di Indonesia. Intel Teach akan mulai dijalankan pada bulan September 2007 dengan memberikan pelatihan kepada kurang lebih 15,000-20,000 guru di Indonesia sampai dengan tahun 2010.
Intel Teach, sebuah program pengembangan professional terbesar di dunia, akan memberikan pengetahuan bagi guru-guru K-12 dengan cara membantu mereka menggunakan perlengkapan dan sumber daya teknologi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sejak pertama dilaksanakan pada tahun 1999, Intel Teach program telah melatih lebih dari empat juta guru di lebih dari 40 negara di dunia. Sebagai bagian dari komitmen 5 tahun program Intel World Ahead, Intel telah berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada 10 juta guru lainnya melalui program Intel Teach. Keuntungan-keuntungan dari Intel Teach memiliki potensi untuk meningkatkaan kemampuan milyaran siswa sekolah diseluruh dunia.
“Kerjasama ini menggabungkan jaringan luas USAID dan pengalamannya dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dengan kepemimpinan teknologi Intel dan hubungan yang baik dengan industri-industri lokal di negara-negara berkembang,” kata John Davies, Vice President, Intel World Ahead. “Sinergi dari kekuatan yang dimiliki oleh kedua organisasi ini akan menguatkan usaha-usaha individu dalam menggunakan teknologi sebagai katalis dari pertumbuhan komunitas berkembang, memperluas kemungkinan bagi masyarakat di komunitas-komunitas tersebut ntuk berkembang.”
USAID percaya terhadap keuntungan-keuntungan jangka panjang dan terus-menerus dari informasi dan teknologi komunikasi terhadap negara-negara berkembang di seluruh dunia,” kata William M. Frej, Mission Director, USAID di Indonesia. “Penggabungan dari usaha pemerintah dan swasta ini akan memberikan dukungan kepada Intel untuk memperluas keuntungan-keuntungan ICT bagi guru-guru dan siswa sekolah diseluruh Indonesia.
Program Desentralisasi Pendidikan Dasar (DBE) USAID/Indonesia mempromosikan program pengajaran, pelatihan dan pengaplikasian ICT untuk pendidikan dan merupakan program sejenis yang terbaik untuk program Intel Teach. Program DBE dari USAID merupakan program inisiatif enam tahun yang bernilai 157 juta dollar Amerika yang mendukung usaha Indonesia dalam memperkuat manajemen, kualitas, dan relevansi dunia pendidikan guna membentuk pemimpin Indonesia generasi mendatang.
Keterlibatan Intel dengan USAID merupakan bagian dari program Intel World Ahead – pendekatan komprehensif perusahaan yang bertujuan untuk memberikan teknologi kepada semua orang tanpa kompromi, dimanapun di dunia, dengan menintegrasikan dan memperluas usaha perusahaan untuk menghasilkan peningkatan di empat fokus area: aksesibilitas komputer, konektivitas, pendidikan, dan konten.
Tentang program Intel World Ahead
Program Intel World Ahead, merupakan program yang mengembangkan inisiatif jangka panjang perusahaan untuk negara-negara berkembang, menggabungkan usaha Intel untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan fokus pada tiga area utama:
– Aksesibilitas: Menciptakan kesempatan kepemilikan dan penggunaan komputer melalui harga yang terjangkau, akses, dan konten, termasuk pengembangan komputer dengan harga terjangkau dan fitur lengkap yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dia daerah.
– Konekivitas: Memperluas akses internet broadband nirkabel dengan mengkultivasi ekosistem yang dibutuhkan dan penyebaran mendukung pertumbuhan teknologi termasuk promosi uji coba dan penyebaran Wimax secara luas.
– Pendidikan: Mempersiapkan siswa untuk sukses di area ekonomi global melalui program dan sarana pendidikan, termasuk pengembangan profsional untuk guru-guru di seluruh dunia Tujuan lima tahun dari program Intel World Ahead adalah untuk memperluas akses komputer broadband kepada milyaran pengguna dan memberikan pelatihan kepada 10 juta guru mengenai penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan, dengan kesempatan untuk meraih 1 milyar murid.
Tentang Intel dan USAID
Intel dan USAID berbagi keyakinan bahwa ICT merupakan unsur penting dalam mempercepat pertumbuhan dalam bidang sosial dan ekonomi di pasar-pasar berkembang. Kedua organisasi telah terlebih dahulu bekerjasama dalam mengembangkan program yang telah berhasil dijalankan di komunitas-komunitas berkembang, seperti instalasi teknologi WiMax di Vietnam. Pada tahun 2006, Intel, USAID dan perusahaan data komunikasi di Vietnam bekerjasama dalam pengimplementasian teknologi Wimax di Lao Cai, sebuah kota yang terletak di pegunungan, daerah rural bagian utara Vietnam dimana layanan telekomunikasi terbatas. WiMax menawarkan akses internet dan voice over IP telephony kepada warga Lao Cai, yang bergantung pada fasilitas komunikasi yang baik untuk membangun hubungan ekonomi secara cepat dengan daerah pertukaran di sekitarnya. Program dan pemerataan akses ke teknologi diatas yang telah berhasil dijalankan menciptakan contoh yang akan dilaksanakan Intel dan USAID di Indonesia.
By : Eri Kartiadi
http://www.klikmagazine.com/blog.php?count=52
If you enjoyed this post, please consider to leave a comment or subscribe to the feed and get future articles delivered to your feed reader.
Comments
No comments yet.
Leave a comment