Gudeg Pawon Buka 1 Jam Saja

Gudeg PawonGudeg Pawon AntreSalah satu venue tengah malam di Jogja adalah Gudeg Pawon . Pawon atau dapur dalam bahasa Jawa menjadikan gudeg yang cukup khas rasanya ini dinamakan Gudeg Pawon.

Terletak kira-kira 200 meter dari Jl. Kusumanegara. Untuk mempermudah mencari ‘gang’ Jl. Dr. Supomo ini, jika dari Jl. Malioboro, sampai di traffic light depan Bank Indonesia/Benteng Vredeburg kita ke kiri (ke Timur) dan terus lurus melalui Jl. Senopati, Jl. Sultan Agung, dan Jl Kusumanegara. Lokasinya adalah satu jalan atau satu blok setelah traffic light Jl Glagahsari ke arah kanan. Jika dari arah Ambarukmo Plaza ke arah kota, sesampai di traffic depan UIN Sunan Kalijaga atau Museum Affandi, kita belok kiri (ke Selatan) masuk Jl. Timoho. Ikuti Jl. Timoho tersebut sampai habis, belok kanan. Hati-hati, setelah belok kanan tersebut ‘gang’ Jl. Dr. Supomo adalah jalan kecil pertama ke kiri. Jika sampai traffic light, berarti sudah terlewat.

Jangan khawatir, kita tidak akan salah menemukan lokasi karena merupakan tempat yang paling ramai parkir dan ada tukang parkir yang mengarahkan. Gudeg Pawon tidak terletak pas di pinggir jalan Dr. Supomo, kita diajak seolah-olah masuk ke gang kecil menuju rumah petak di dalam. Masuk rumah Jawa berbahan kayu, begitu melewati pintu sudah terasa kehangatan pawon. Ya, karena rumah Jawa itulah yang menjadi dapurnya. Di sebelah kiri terlihat tungku dengan panci-panci gudeg, di sebelah kanan terdapat amben dan kursi kayu untuk duduk menunggu atau bisa juga makan di situ. Sedangkan di luar di halaman tersedia 3 set meja dengan kursi plastik dan digelar tikar.

Jika mujur, kita tidak akan mengantri, tetapi terlambat sedikit bisa jadi kita akan mengantri dari depan pintu pawon tersebut. Setiba giliran, kita akan diberi sepiring nasi dan diminta memilih lauknya. Tinggal bilang pupu (paha ceker), mentok (dada sayap), telur atau krecek (kerupuk kulit/rambak) sesuai permintaan. Setelah itu kita bebas memilih duduk di dalam pawon atau duduk di halaman.

Gudeg Pawon adalah gudeg basah atau berkuah, tidak seperti gudeg kering Gudeg Yu Djum. Rasa dan hangatnya kuah serta rasa gudeg dan dagingnya yang empuk menjadikan nikmat dimakan di malam hari. Rasa khas dan suasana yang khas tersebut yang membuat banyak orang datang dan datang kembali.

Gudeg Pawon bukan hanya menjadi venue makanan lokal, tetapi sudah menjadi salah satu tujuan wisata kuliner malam hari. Artis-artis yang hampir setiap akhir minggu pentas di Jogja sering pula menyempatkan diri mampir untuk menikmati.

Tetapi ingat! Gudeg Pawon hanya buka 1 jam saja, terlambat ora komanan (terlambat tidak kebagian). Buka jam 23.00 dan sudah habis jam 24.00. Datang sebaiknya sekitar jam 23.00, lebih dari 23.15 bisa dipastikan sudah mulai mengantri..

Untuk harganya? Maaf, saya ke Gudeg Pawon belum pernah bayar sendiri… 😀

If you enjoyed this post, please consider to leave a comment or subscribe to the feed and get future articles delivered to your feed reader.

Comments

Biar ramah, mungkin bisa disisipkan pranala Google Maps atau Foursquare Mas :).

Saya tidak begitu suka gudeg, kurang cocok dengan lidah saya, tapi kalau mau makan gudeg, paling cari yang dekat-dekat saja.

sudah mas, kata gudeg pawon yang paling atas itu sudah ada link-nya ke 4sq .. hehe tumben mas cahya nggak teliti 🙂
maunya pake google map, tapi mbuka google mapnya berat hehehe..

Mbah.. liputan bagus, memang betul, harus lengkap google map penunjuk arah berupa gambar, biar orang dari luar yogya bisa tahu

sip om.. ntar kalo ke Jogja kita kuliner tengah malam..
terakhir ke sana ditraktir founder detik.com 😀

Leave a comment

(required)

(required)