Citizen Twiterism

trimartono clubbingSaya nggak tahu, pas apa enggak antara judul dan isi cerita ini. Yang jelas saya hanya pengen cerita tentang mengelola akun @JogjaUpdate di twitter.

Akun @JogjaUpdate kalau nggak salah saya buat tanggal 31 Maret 2010 malem. Awalnya hanya sekedar iseng untuk mengumpulkan event-event yang akan berlangsung di Jogja.

*jam 15.37 sik tak tinggal ke tegalrejo, nengok rumah sik..

*jam 20.08 lanjutkan lagi..

Isinya adalah catatan event-event yang akan berlangsung di Jogja yang saya dapatkan dari spanduk-spanduk di jalan, brosur, dan hasil membaca koran. Selain itu ‘membajak’ update-an dengan hashtag #Jogja tentunya dengan menyertakan sumber aslinya.

Hasil dari membajak tersebut, karena menjadi mention, akhirnya sumber informasi menjadi follower. Selama 2.5 bulan saya melakukan update secara manual sampai akhirnya menggunakan aplikasi TweetGroup untuk membantu update dari follower langsung. Dengan TweetGroup ternyata sirkulasi informasi menjadi lebih tinggi dan follower bertambah rata-rata sekitar 50 follower perhari.

Sejak menggunakan TweetGroup itulah @JogjaUpdate menjadi Citizen ‘Twitterism’ untuk daerah Jogja, follower menjadi sumber berita. Dengan motto ‘Satu Timeline untuk Semua’ @JogjaUpdate update dengan beberapa cara. Kekuatan #JogjaUpdate, #Jogja,@JogjaUpdate, D JogjaUpdate (direct message JogjaUpdate), JogjaUpdate.blogspot.com, senggol.com.update@blogger.com membuat Citizen Twitterism berjalan..

Semakin banyak follower berarti semakin banyak pula permasalahan yang ada, follower yang protes karena informasi nggak bermutu, update timeline yang terlalu cepat, spam, iklan baris dan sebagainya yang tidak sesuai dengan tujuan dari @JogjaUpdate. Teguranpun dilayangkan ke follower, responnyapun bermacam-macam, ada yang balik marah langsung unfollow, ada yang berterimakasih dan ada juga yang cuek dengan mengulangi cara yang sama. Untuk spam dan kesalahan yang diulangi lagi, saya langsung unfollow tanpa pemberitahuan sebelumnya..

If you enjoyed this post, please consider to leave a comment or subscribe to the feed and get future articles delivered to your feed reader.

Comments

Pak tri setuju nggak, yang satu pro kanjeng Sultan yang lain mengatasnamakan demokrasi

Leave a comment

(required)

(required)