3 Kecelakaan Dalam 1.5 Jam

Pagi ini berenang di DSC Jogja. Ada 3 kejadian menarik yang terjadi selama 1.5 jam saya di sana.

Yang pertama, kejadian karena kesalahan saya 🙁 . Hahaha.. ini memang sangat konyol.. saya terjun terlalu curam sehingga hidung saya menyentuh lantai dasar kolam renang. Dan hasilnya sobek eh… kulit idung ngelupas sekitar 1 cm dan berdarah-darah. —Sori nggak ada potonya, tadi dah dipoto kok wajah saya keliatan jelek banget (memang jelek :D) dengan hidung berlapis Betadine, jadi nggak jadi dipasang, malu—
Sayang, di tengah hebohnya orang mbantu saya yang seperti habis kena Jab Mike Tyson (malah ada yang bilang idung saya patah), tidak ada lifeguard yang datang membantu..
Untungnya nggak parah.. ya jadinya cuma berendem dah.. kepalang basah sudah njegur..

Yang kedua dan ketiga kejadiannya sama.. dan tanpa lifeguard juga..
Anak balita kepleset di kolam kecil. Kolam anak dengan kedalaman yang berbeda (saya lupa nggak niteni kedalamannya) tidak ditandai dengan perbedaan warna lantai atau tali pengaman, hanya ditandai dengan tulisan, sehingga resiko anak kepleset ke kolam yang lebih dalam ada. Dan jika si anak tidak siap akan terjadilah kejadian seperti tadi.
Balita laki dengan santainya jalan menuju kolam dalam, sedang babysitternya mengikuti di sampingnya di pinggir kolam. Karena tidak ada tanda yang bisa dimengerti oleh anak seumurnya, dia menginjak lantai miring dan terjengkang kepleset. Sang babysitter panik dan langsung loncat nyebur ke kolam untuk mengangkat anak majikannya. Basah kuyup dah tu babysitter.. sampai pucat dan menggigil dia..
Kejadian satunya lagi balita perempuan dengan temannya yang lebih tua sedikit umurnya. Yang lebih kecil ditinggal ibunya ke ruang ganti dan yang besar ditinggal ibunya mengambil krupuk. Si ibu sudah mengingatkan ke kedua anak tersebut untuk tidak main di posisi peralihan tersebut. Si besar ada di perbatasan, si kecil masih ada di posisi dangkal. Karena si kecil tidak mau memakai pelampung, sama si besar pelampung di letakkan di pinggir kolam dalam, pada saat itu si kecil menyusul. Dan kejadian terjengkang tadi terulang lembali.. untung di pinggir kolam ada babysitter lain yang sedang ngawasi anak lain.. dan njegur juga untuk menolong..

Dari kejadian tersebut, perencanaan kolam anak kurang memenuhi standar keamanan berenang anak kecil. Untuk keamanan mestinya..
Kolam dalam dan kolam dangkal diberi warna lantai yang berbeda.
Peralihan kolam dangkal ke kolam dalam tidak terlalu ekstrem, kemiringan peralihan setidaknya maksimal 15 derajat.
Jika peralihan agak membahayakan, sebaiknya dipasang tali pengaman yang aman terhadap aktifitas anak kecil.
Bisa juga di posisi peralihan dibuatkan tembok lebih tinggi, di kiri tembok kolam dalam di kanan tembok kolam dangkal.

Selain dari segi fisik bangunan, sebaiknya selalu ada lifeguard yang menjaga..

If you enjoyed this post, please consider to leave a comment or subscribe to the feed and get future articles delivered to your feed reader.

Comments

No comments yet.

Leave a comment

(required)

(required)