Judul Posting Berpengaruh terhadap Spam Comment?
Judul Posting Berpengaruh terhadap Spam Comment?
Judul bukan hanya merupakan daya tarik orang untuk membaca sebuah posting dan memberi komentar. Judul posting juga berpengaruh terhadap kata kunci pada mesin pencari di web browser. Judul dengan topic tertentu yang sedang nge-trend, sering harus bersaing dengan judul-judul lain yang serupa atau bahkan mungkin sama. Hal ini bagi sebagian orang kadang membuat adrenalin SEO-nya meningkat, bagaimana cara memenangkan kata kunci tersebut hingga bisa masuk 10 besar di sebuah search engine.
Sekilas saya perhatikan, ternyata judul posting tidak hanya penting dan menarik minat baca seseorang tetapi juga menarik bagi komentar sampah (spam comment). Dari 64 buah spam comment yang disaring oleh akismet, yang baru saja saya buka terdapat : 58 buah spam comment untuk postingan Cara Kerja Graphic Designer, 2 buah (bukan) spam comment yang perlu moderasi untuk judul Sejarah Processor Intel dan Penipuan SMS, Semakin Canggih atas Nama Operator, 2 buah spam comment untuk judul Media Berperan Penting dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan 2 buah spam comment untuk Sejarah Internet Indonesia/Mailing List Indonesia dan AMD Kenalkan 4 Prosesor Quad-Core Opteron
Ke-64 buah spam comment tersebut masuk dalam jangka waktu 50 hari. Ke-62 spam comment tersebut berisikan link-link sex dari beberapa pengirim.
Kalau melihat banyaknya spam comment untuk sebuah postingan dengan kata kunci Graphic Designer dan isi comment-nya adalah tentang sex, apakah berarti Graphic Designer suka dengan link sex??? Atau suka nyambi browsing gambar-gambar sex??? Silakan jawab sendiri…. Hehehhehe…
Review AXIOO PICO DJJ615
Review AXIOO PICO DJJ615
Beberapa kali saya merasakan memiliki laptop, diantaranya Toshiba Tecra series, Compaq, Toshiba A135 dan terakhir ini saya membeli Axioo Pico DJJ615 berwarna putih.
Pertimbangan mengapa saya membeli netbook, sedangkan di rumah dan di tempat kerja sudah ada PC Desktop dan ada laptop Toshiba A135, Pico ini saya beli dengan maksud untuk mempermudah mobilitas dan berinternet, karena saya mencanangkan tahun ini adalah tahun internet bagi saya.
Sengaja saya tidak membeli netbook dengan teknologi terakhir yang sudah menggunakan prosesor Atom N280, baterai 6 sel dan sudah tertanam modem HSDPA, karena memang saya tidak membutuhkan computer yang berkinerja tinggi.
Paket
Spesifikasi yang saya dapatkan hampir sama dengan netbook-netbook lainnya yang sekelas, yaitu : Processor Intel Atom N270, Hardisk 250 Gb, RAM 1 Gb, WebCam, 3 port USB, 1 port modem, 1 port LAN, port untuk presentasi menggunakan proyektor dan sudah termasuk Windows XP Home SP3.
Dalam paket pembelian saya dapatkan 1 unit PC, 1 set kabel charger berwarna putih, 1 CD driver, kabel telepon, buku garansi, buku manual, tas Axioo dan flashdik Visipro.
Kelebihan
Kelebihan Pico yang saya gunakan sebagai dasar untuk membeli adalah
- Tergolong berharga lebih terjangkau. Dengan spesifikasi yang lebih tinggi dari pesaingnya, Axioo ini berharga cukup murah.
- Kapasitas hardisk yang 250 Gb lebih tinggi dari merk lain yang rata-rata maksimum 160 Gb.
- Ringkas dan pusat layanan servis berada di dekat rumah
Pico Putih ini saya dapatkan dengan harga kurang dari 4 juta rupiah dengan bonus flashdisk Visipro kapasitas 4 Gb, sementara untuk merk lainnya berharga lebih mahal sekitar 700 ribu sampai 2,5 juta. Berharga lebih terjangkau mungkin karena Axioo adalah produk local. Inipun saya agak sedikit keki, karena seminggu setelah saya membeli, harga Pico di bhinneka.com sudah tinggal 3,39 juta walaupun harga di Denpasar belum turun sampai segitu.
Kemampuan secara umum saya pikir standar, sama dengan netbook-netbook lainnya dengan spesifikasi yang sama. Yang jelas saya sudah mencoba menggunaka CorelDRAW X3 dan Photoshop CS 8.0 dengan penggunaan standar, processor Atom dapat mengimbanginya.
Kekurangan
Kekurangan yang saya dapatkan setelah menggunakan AXIOO DJJ615 ini antara lain :
- Tombol klik pada touchpad yang tidak nyaman.
- Kompabilitas WiFi untuk menangkap sinyal hotspot yang lebih rendah
Tombol klik pada touchpad yang lebih keras, sehingga menyebabkan jari manis tangan kanan saya nyeri setelah beberapa lama saya gunakan. Hal ini tidak terjadi pada saat saya menggunakan beberapa laptop berlayar lebih lebar milik saya sebelumnya yang saya gunakan sehari-hari. Saya biasa jika menggunakan laptop tidak menggunakan mouse dan menggunakan touchpad dengan satu tangan saja, kecuali kalau memang terpaksa menggunakan mouse atau terpaksa menggunakan dua tangan.
Untuk mengaktifkan WiFi, saya harus menekan tombol Fn+F3. Receiver WiFi untuk menangkap sinyal hotspot yang lebih rendah daripada laptop-laptop saya sebelumnya. Ini saya bandingkan dengan Toshiba A135 saya, di Toshiba A135 sinyal hotspot milik RS Prima Medika yang berada di belakang rumah dapat terdeteksi, sedangan di Pico tidak.
Selain itu, fasilitas WiFi dengan software Ralink bawaan Pico juga kurang kompatibel dengan peralatan akses poin atau router. Pico ini tidak dapat mendeteksi akses poin Allied Telesyn APR16 yang saya pasang di ruang kerja saya.
Dengan router TP-Link TL-WR542 yang saya pasang di Toshiba A135, Pico tidak bisa langsung terkoneksi, setelah beberapa kali mencoba akhirnya bisa terkoneksi dengan sempurna dalam WLAN dan bisa saling bertukar data dan akses internet. Beberapa hari kemudian saya mencoba dengan cara yang sama dan setingan yang tidak berubah, tidak berhasil.
Hal ini juga terjadi saat saya berkunjung ke Bali Orange Communication (BOC), pada kunjungan pertama Pico dapat terkoneksi dengan baik dan profil WiFi BOC ini saya simpan. Pada kunjungan kedua, WiFi tidak bisa mendeteksi tetapi setelah di restart baru bisa terkoneksi tetapi dengan membuat profil baru.
Untuk mengimbangi kekurangan dari Axioo Pico ini, saya akhirnya selalu membawa LinkSys WUSB54G yang lebih kompatibel.
Kemudian yang bagi saya rada aneh adalah tombol untuk menambah dan mengurangi. Secara umum tombol untuk menambah (+) berada di sebelah kanan, dan tombol mengurangi (-) berada di sebelah kiri. Di Pico ini saya menemukan tombol menambah volume (Fn+F5) dan menambah brightness (Fn+F7) ada di sebelah kirinya yaitu tombol Fn+F6 dan tombol Fn+F8, sehingga saya sering melakukan kesalahan.
Tombol lainnya yang membuat saya kagok adalah tombol titik dua (:) yang berada di sebelah kiri huruf Z dan tombol tanda tambah (+) yang berada di bawah tombol backspace. Tombol lainnya masih bisa dimaklumi karena memang Pico ini adalah Ultra Mini Personal Computer (UMPC).
Kesimpulan
Secara umum Axioo Pico DJJ615 ini cukup layak pakai.
Kekurangan yang paling terasa saya alami adalah tidak kompatibelnya WiFi dengan semua merk produk yang menurut saya “hare gene kok masih ada fasilitas umum yang nggak bisa diakses dengan mudah.”
Kekurangan lainnya adalah nyerinya jari saya karena tombol touchpad yang kurang nyaman.
Anjuran saya, sebelum membeli kalau bisa cobalah seluruh fasilitas yang ada, terutama fasilitas yang jelas-jelas dibutuhkan
Kenapa memilih modem eksternal kalau yang internal ada?
Kenapa memilih modem eksternal kalau yang internal ada?
Ada beberapa jenis modem yang beredar di pasaran, antara lain modem eksternal dengan port USB, modem eksternal dengan port PCMCIA dan modem internal yang terpasang di perangkat computer.
Selain itu, handphone yang dapat difungsikan sebagai modem juga digolongkan sebagai modem eksternal.
Modem eksternal dengan port USB dapat kita gunakan di semua perangkat computer yang mempunyai fasilitas port USB. Modem eksternal dengan port PCMCIA banyak kita temui pada pengguna laptop, modem ini mulai jarang ditemui tergeser oleh semakin membanjirnya produk modem dengan port USB. Yang ketiga modem internal yang terpasang langsung dengan perangkat computer, kita tinggal memasang kartu chip-nya dengan sedikit seting user id dan password, dan perangkat computer bisa langsung online.
Di pasaran kini mulai banyak beredar netbook dengan fasilitas modem HSDPA yang sudah terpasang langsung dan menjadi fasilitas standar. Biasanya harga netbook tersebut akan lebih mahal sekitar 500 – 700 ribu rupiah dari netbook dengan spesifikasi yang sama tetapi tidak memiliki modem HSDPA internal.
Beberapa keuntungan netbook yang memiliki fasilitas modem HSDPA internal, antara lain :
- Sesuai dengan fungsinya, netbook dibuat untuk lebih ringkas dan mobilitas lebih tinggi, sehingga adanya modem internal akan menghindarkan kita membawa pernak pernik gadget yang banyak
- Harga netbook dan modem menjadi lebih murah dibandingkan kalau kita membelinya secara terpisah.
- Netbook dengan modem internal akan menjadi lebih murah lagi bila dibundel dengan penyedia layanan internet. Biasanya provider internet akan memberikan gratis penggunaan internet dengan penggunaan bebas selama beberapa bulan dengan quota sekian ratus megabyte dan fasilitas tambahan tertentu.
Ada keuntungannya juga bila kita menggunakan modem eksternal dibanding modem internal :
- Bila kita mempunyai beberapa PC atau Laptop, sedangkan kita tidak mungkin menyediakan sejumlah modem untuk masing-masing perangkat, kita cukup membeli sebuah modem yang bisa kita pasangkan di masing-masing computer yang sedang memerlukan modem.
- Bila tempat kita mengakses internet dalam kondisi sinyal pas-pasan, kita bisa memperpanjang kabel modem sampai panjang tertentu untuk mendapatkan sinyal lebih baik tanpa harus berpindah tempat.
- Kita bisa mengatur sesuai budget dan kebutuhan jenis modem yang ingin dibeli, apakah modem CDMA atau modem HSDPA. Modem CDMA harganya cukup kompetitif yaitu mulai 400 ribuan, sedangkan modem HSDPA dengan harga mulai 600 ribuan.
- Handphone yang bisa jadi modem juga sangat menguntungkan karena kita tidak perlu lagi membeli modem khusus internet, cukup dengan handphone dan aktivasi simcard.